Internet of Things (IoT) telah menjadi salah satu teknologi yang sangat populer di kalangan masyarakat dan perusahaan di Indonesia. Apakah Anda telah melihat kemajuan signifikan Internet of Things (IoT) di Indonesia, atau bahkan menerapkan teknologi ini dalam kehidupan sehari-hari atau bisnis Anda?
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat bahwa pada tahun 2021, jumlah pengguna Internet of Things (IoT) di Indonesia melebihi jumlah pengguna smartphone yang terhubung ke internet. Hal ini diperkuat oleh Anton Setiyawan, Direktur Proteksi Ekonomi Digital BSSN, yang menyatakan bahwa perkembangan Internet of Things (IoT) di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan yang pesat dan merata.
Untuk mereka yang belum akrab dengan konsep Internet of Things (IoT), teknologi ini mengacu pada jaringan perangkat yang terkoneksi internet dan saling berkomunikasi satu sama lain. Di Indonesia, penggunaan perangkat IoT mulai mencuat pada tahun 2018, dengan ragam perangkat seperti smartwatch.
Pemerintah Indonesia turut mendukung perkembangan IoT ini. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bekerja sama dengan Asosiasi Internet of Things Indonesia (ASIOTI) telah meluncurkan Program Internet of Things (IoT) Creation 2022. Program ini dirancang untuk mencari, mendukung, dan membimbing pendirian perusahaan-perusahaan baru (startup) lokal yang fokus pada pengembangan perangkat dan solusi Internet of Things (IoT).
Melalui program yang memasuki tahun keempat ini, diharapkan dapat terjadi percepatan implementasi solusi berbasis Internet of Things (IoT). Ini melibatkan edukasi kepada potensi pasar dan masyarakat, peningkatan kompetensi, dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang Internet of Things (IoT).
Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) juga menekankan pentingnya pengembangan IoT dalam konteks lokalitas. Internet of Things (IoT) di Indonesia telah diadaptasi untuk memecahkan masalah unik yang dihadapi masyarakat, seperti dalam sektor pertanian. Teknologi Internet of Things (IoT) yang diterapkan dalam pertanian Indonesia dirancang khusus, mempertimbangkan faktor-faktor seperti curah hujan, iklim tropis, dan kondisi tanah.
Sektor kesehatan dan militer juga telah mendapatkan manfaat dari implementasi Internet of Things (IoT). IoT memungkinkan pemantauan tekanan darah dan alat pacu jantung secara real-time, sementara dalam sektor militer, teknologi ini digunakan dalam drone untuk pengawasan teritorial Indonesia.
Kehadiran IoT juga menjanjikan revolusi dalam dunia industri. Banyak sektor bisnis di Indonesia yang sebelumnya bergantung pada aktivitas manual sekarang siap memasuki era Revolusi Industri 4.0 berkat teknologi Internet of Things (IoT). Dengan kustomisasi IoT, tantangan-tantangan dalam logistik, industri keuangan, manufaktur, dan sektor lainnya dapat diselesaikan dengan lebih efisien.
Penting untuk mencatat bahwa perkembangan IoT di Indonesia mencapai puncaknya dalam Internet of Things (IoT) Creation 2022. Serangkaian kegiatan, termasuk pelatihan langsung, pendampingan daring, serta tantangan dalam merakit modul IoT menjadi solusi nyata, merupakan bukti nyata semangat pemerintah dalam menggali potensi teknologi ini.
Potensi pertumbuhan IoT di Indonesia masih sangat besar. Diperkirakan, tingkat adopsi Internet of Things (IoT) di Indonesia akan terus tumbuh dengan CAGR di atas 15% hingga tahun 2025. Meskipun saat ini sebagian besar implementasi Internet of Things (IoT) terfokus pada sektor barang konsumen, terutama solusi rumah pintar, namun di dunia korporasi, teknologi ini banyak digunakan dalam pengembangan gedung pintar dan kantor pintar, serta dalam sektor manufaktur pintar yang terhubung dengan industri-industri yang ada.
Itulah pembahasan hari ini terkait Perkembangan Internet of Things di Indonesia : Tantangan Namun Peluang Untuk Indonesia 2024, jika Anda tertarik dengan topik seperti ini, silakan mampir juga ke Instagram kami @inikarir.id dan TikTok @inikarir_id
