Generasi atau Gen Z atau mereka yang lahir ditahun 1997 sampai tahun 2012. Generasi Z bisa dibilang menjadi sorotan karena maraknya berita yang mengatakan bahwa mereka adalah pemalas, enggan bekerja, pilah pilih karir, tidak bisa diajak kerjasama dst. Apakah data tersebut benar ? Atau hanya berita hoax belaka. Yuk, simak artikel dari tim IniKarir.
Gen Z
Generasi yang menjadi bulan-bulanan hujatan para netizen dan malah ada beberapa meme yang mengatakan mereka adalah generasi tempe. Bahkan banyak opini yang sudah tersebar kalau banyak pencari kerja enggan menggunakan tenaga mereka karena serentetan drama didunia kerja akibat karakter mereka yang kurang cocok dengan perusahaan.
Baca Juga: 3 Karakteristik Gen Z Serta Kekurangan & Kelebihan Mereka
Headline surat kabar mengatakan bahwa ada 10 juta gen Z yang ditengarai menganggur, malas atau tidak bekerja. Berita tersebut makin menambah panjang deretan perspektif negatif terkait Gen Z. Nah, apa saja perilaku Gen Z yang membuat dunia kerja memandang mereka pesimis, berikut detailnya;
Instan, tidak mengikuti alur proses. Hal ini tentunya didukung oleh kemudahan-kemudahan yang mereka dapatkan baik dari keluarga, pendidikan dan lingkungan sekitar.
Mudah cemas, apalagi dengan naiknya isu mental health maka mereka lebih fokus untuk sedikit-sedikit healing bahkan memilih resign dari pekerjaan ketika atasan/pekerjaan/kolega kurang sesuai dengan style mereka. Mereka lebih mudah cemas, stress, merasa tertekan atas tumpukan pekerjaan dan deadline perusahaan. Dan pada akhirnya karena sifatnya lebih introvert maka mereka akan lebih merasa nyaman jika bekerja dilingkungan perusahaan yang minim stress dan deadline yang menumpuk.
Kurang bekerjasama dengan tim karena karakter mereka yang lebih memilih untuk introvert dan menyukai kebebasan personal. Ketika ada pekerjaan yang menuntut untuk bekerjasama antar karyawan atau divisi, Gen Z lebih cenderung pasif dan acuh.
Mudah cepat bosan untuk melakukan rutinitas apalagi mereka ingin work life balance dan juga memilih pekerjaan work from home (WFH) dimana tidak semua perusahaan menyediakan hal tersebut. Mereka lebih fokus kepada fleksibilitas ketika bekerja padahal tidak semua bidang pekerjaan fleksibel dan sesuai dengan yang mereka harapkan.
Mudah terganggu oleh gadget. Mereka sangat aktif dalam menggunakan gadget sehingga pada akhirnya menurunkan peforma pekerjaan. Merasa cemas ketika tidak membuka sosial media, terhubung dan menikmati hal yang mereka sukai via gadget. Karena hal ini maka mereka dinilai tidka fokus bekerja.
Dari rangkaian kekurangan mereka, pastilah masih banyak kelebihan yang ditorehkan oleh gen Z seperti sangat adaptif terhadap teknologi, inovatif, suka memberikan ide dst. Dan sudah saatnya gen Z sendiri makin berani bersuara dan memberikan bukti. Bahwa kita tidak seperti yang dikatakan. Bahwa itu adalah hanya sebagian oknum saja, bahwa masih banyak Gen Z yang berkarya, tumbuh dan berdampak pada masyarakat baik melalui pekerjaan, sosial atau aktifitas lainnya.
Baca Juga: Cara Belajar Efektif Ala Gen-Z
Jadi, sebagai gen Z yang diberikan sebuah kesempatan untuk mendapatkan informasi, pengetahuan, kesempatan lebih luas maka sudah seharusnya kita mengoptimalkannya. Sudah saatnya Gen Z berkarya baik di sektor formal maupun informal. Ditambah lagi Gen Z memiliki karakter yang peduli terhadap isu sosial dan lingkungan.
Jadikan IniKarir sebagai partner untuk tumbuh dan upgrade. Bersama IniKarir kita akan mendapatkan kesempatan yang lebih baik. Terus upgrade dan tumbuh agar Gen Z benar-benar menjadi tombak dari Indonesia Emas 2045.